![]() |
| Foto:bernama 3I/ATLAS. Objek kosmik |
VISTORBELITUNG.COM,JAKARTA, – Dunia astronomi dihebohkan dengan penemuan langka: sebuah komet yang diyakini datang dari luar Tata Surya kita, bernama 3I/ATLAS. Objek kosmik ini bukan hanya sekadar pengunjung biasa, melainkan dikonfirmasi sebagai objek antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi, dan yang lebih mencengangkan, kemungkinan besar merupakan komet tertua yang pernah ditemukan, dengan perkiraan usia mencapai lebih dari 7 miliar tahun!
Komet purba ini ditemukan pada 1 Juli 2025 oleh jaringan teleskop ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) yang berbasis di Chili, dan kini tengah bergerak melintasi lingkungan Tata Surya kita dengan kecepatan tinggi.
Penamaan komet ini menyimpan makna ilmiah: '3I' merujuk pada 'objek antarbintang ketiga' (Third Interstellar Object) yang dikonfirmasi, mengikuti jejak 1I/ʻOumuamua dan 2I/Borisov. Sementara 'ATLAS' adalah nama sistem teleskop yang berjasa menemukannya.
Apa yang membuat 3I/ATLAS begitu istimewa adalah usianya yang luar biasa, yang diperkirakan bahkan lebih tua dari Tata Surya kita sendiri yang "hanya" berusia sekitar 4,6 miliar tahun. Para ilmuwan menduga komet ini berasal dari wilayah kuno di Galaksi Bima Sakti.
"Ini adalah kapsul waktu kosmik. 3I/ATLAS membawa materi dan petunjuk tentang kondisi galaksi kita pada masa yang sangat awal," ujar seorang astronom yang terlibat dalam studi ini.
Komet antarbintang ini bergerak dalam lintasan hiperbolik, yang menegaskan bahwa ia tidak terikat oleh gravitasi Matahari dan hanya "mampir" sebentar sebelum kembali melayang ke ruang antarbintang yang luas. Kecepatannya diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 kilometer per jam.
Penemuan 3I/ATLAS memberi kesempatan emas bagi para ilmuwan untuk mempelajari materi yang terbentuk di sekitar bintang lain. Komet adalah sisa-sisa pembentukan planet, dan materi yang dibawa oleh 3I/ATLAS dapat mengungkap komposisi kimia dan kondisi pembentukan planet di sistem bintang nun jauh di sana.
Meskipun ukurannya masih diperdebatkan diperkirakan intinya berdiameter kurang dari satu kilometer komet ini menunjukkan aktivitas yang jelas, dengan selubung (koma) gas dan debu terang yang mengelilingi intinya. Bahkan, Teleskop Antariksa Hubble telah menangkap citra kepompong debu berbentuk tetesan air mata yang indah di sekitar inti komet ini pada Juli 2025.
Masyarakat tidak perlu khawatir. Para ilmuwan memastikan bahwa komet 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi Bumi. Komet ini diperkirakan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) pada akhir Oktober 2025, tetapi akan tetap berada pada jarak aman, melintas sedikit di luar orbit planet Mars.
Setelah mengumpulkan data berharga selama kunjungannya, komet tertua ini akan terus bergerak menjauh dari Tata Surya kita, melanjutkan perjalanannya yang telah berlangsung selama miliaran tahun di ruang antarbintang.
(Sumber: Data Observasi Teleskop ATLAS, Laporan Ilmiah, dan Berbagai Sumber Pers)
