 |
| Foto: Roy Sakhti Bongkar adanya dugaan Scam pada E-commerce Jombingo |
VISTORBELITUNG.COM, Penipuan dengan Mengatasnamakan Investasi dan Trading Sering di salahgunakan oleh Para penipu agar meraup Keuntungan sekala besar,dengan begitu cepat dan Masih.
Salah satu E-commerce yang menjual Barang-barang dengan Harga yang sangat Murah di mana sekitar tahun 2022 menjual produk yang sangat murah,sebagai contoh susu 1 dus dihargai 10k, kemudian beras 30kg dihargai 70k saja dan Masih banyak harga barang dengan harga yang tak masuk akal.
Dimana Yang Merupakan CEO dari E-commerce Asia Pasifik Presiden Jombingo ini Mr.Martin James yang Merupakan pemilik sekaligus yang Menjalankan bisnisnya di Asia, Jombingo Terindikasi Scam PONZY setelah di Bongkar oleh Seorang Pegiat Media Sosial yang Selalu mengawasi permainan Scam PONZY di Indonesia yaitu Roy Sakhti yang Berbasis "Edukasi ilmu kartu kredit/ hutang untuk Bisnis".
Baca juga:Detik-detik wanita ditabrak Mobil ANGKOT di Trotoar diduga Sopir MABUK
Cara kerjanya e-commerce ini dengan cara Konsinyasi yaitu titip jual,jadi Barang-barang Member Perlu modal diharuskan Top-up uang ke Apk,misal harga blender Konsinyasi Haraga 800k, kemudian selama 4 hari uang tersebut akan bertambah menjadi 840k di akun aplikasi.
Member akan mendapatkan keuntungan dari Top-up yang diberikan ke penyedia jasa aplikasi tanpa harus stok dan menjual barang, kemudian dari aplikasi tersebut ada program "Sejuta Karyawan" dimana member akan mendapatkan keuntungan dari orang yang mereka rekrut,bahkan leader dan admin akan mendapatkan komisi Gajian Mingguan bahkan bulanan.
Sehingga akhirnya Roy Sakhti Yang Menjabarkan bahwa e-commerce Jombingo Terindikasi Scam PONZY dengan Melakukan tracking di sosial media didapatkan bahwa CEO Jombingo sudah Pernah melakukan Scam yaitu,diduga Merupakan CEO "Suton capital Group, dengan Tipu-tipu keuntungan 50% / bulan, yaitu investasi broker valas yang dilakukan melalui robot akun trading.
Hingga Akhirnya banyak para member panik dan menerik uang mereka,dan akhirnya Jombingo Terindikasi kolaps dan Scam.