VISTORBELITUNG.COM,CHANGSHA, Tiongkok – Dalam sebuah perkembangan signifikan dalam kampanye anti-korupsi Tiongkok yang sedang berlangsung, Wang Yong, mantan Wakil Ketua Pemerintah Daerah Otonomi Xizang (Tibet), telah dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan eksekusi selama dua tahun setelah terbukti bersalah menerima suap senilai lebih dari 271 juta yuan (sekitar $37,9 juta USD). Putusan tersebut diumumkan pada hari Selasa oleh Pengadilan Menengah Rakyat Chenzhou di Provinsi Hunan.
Hukuman terhadap Wang Yong juga mencakup pencabutan hak politiknya seumur hidup dan penyitaan seluruh harta pribadinya. Selain itu, semua keuntungan ilegal dan aset terkait yang diperolehnya melalui suap akan diserahkan kepada kas negara.
Menurut pernyataan pengadilan, Wang Yong memanfaatkan berbagai posisinya antara tahun 2007 dan 2023 untuk mendapatkan keuntungan bagi pihak lain dalam hal kontrak proyek. Posisi yang dipegangnya termasuk direktur Departemen Kebijakan dan Regulasi Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok Wilayah Barat Daya, Sekretaris Partai dan Direktur Biro Pengawasan Keselamatan Penerbangan Sipil Provinsi Guizhou, serta Sekretaris Partai dan Ketua Guizhou Airport Group.
Pengadilan menyatakan bahwa pelanggaran Wang Yong sangat serius dan jumlah suap yang diterimanya sangat besar, menyebabkan kerugian besar pada aset publik serta kepentingan negara dan rakyat. Namun, hukuman mati dengan penangguhan diberikan karena beberapa faktor mitigasi. Wang Yong mengakui kejahatannya, menyatakan bersalah, menunjukkan penyesalan, dan secara proaktif mengembalikan semua keuntungan ilegalnya secara penuh. Dia juga dilaporkan memberikan petunjuk penting untuk kasus-kasus besar lainnya.
Di bawah hukum Tiongkok, hukuman mati dengan penangguhan dua tahun biasanya akan diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup jika narapidana tidak melakukan kejahatan lebih lanjut selama periode penangguhan tersebut. Hukuman penjara seumur hidup kemudian dapat dikurangi lebih lanjut berdasarkan perilaku narapidana.
Kasus Wang Yong disidangkan secara terbuka pada tanggal 15 Mei, dengan lebih dari 40 orang, termasuk anggota parlemen nasional, penasihat politik, jurnalis, dan anggota masyarakat, menghadiri persidangan. Jaksa penuntut menghadirkan bukti yang relevan, dan Wang Yong mengakui kesalahannya serta membuat pernyataan terakhir di pengadilan.
Putusan ini menggarisbawahi komitmen Tiongkok yang berkelanjutan dalam memberantas korupsi di semua tingkatan pemerintahan, mengirimkan pesan tegas bahwa pejabat yang terlibat dalam praktik ilegal akan menghadapi konsekuensi berat.