![]() |
| Foto:pixabay |
VISTORBELITUNG.COM,Sistem angka Korea, atau yang lebih dikenal sebagai hanja, sebenarnya terdiri dari dua set angka yang berbeda, yaitu angka Sino-Korea dan angka Korea asli. Kedua set angka ini digunakan dalam konteks yang berbeda-beda, dan penting untuk mengetahui kapan harus menggunakan masing-masing.
Angka Sino-Korea berasal dari bahasa Mandarin dan digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan uang, tanggal, menit, nomor telepon, dan matematika. Angka ini relatif lebih mudah dipelajari karena polanya mirip dengan angka dalam bahasa Indonesia, di mana angka-angka dasar digabungkan untuk membentuk angka yang lebih besar.
Angka dasarnya adalah il (satu), i (dua), sam (tiga), sa (empat), o (lima), yuk (enam), chil (tujuh), pal (delapan), gu (sembilan), dan sip (sepuluh). Untuk angka belasan, Anda tinggal menggabungkan sip (10) dengan angka satuan. Contohnya, 11 adalah sip-il, 12 adalah sip-i, dan seterusnya.
Untuk puluhan, gunakan angka satuan di depan sip. Misalnya, 20 adalah i-sip, 30 adalah sam-sip, dan 90 adalah gu-sip. Angka ratusan dan ribuan juga mengikuti pola yang sama. 100 adalah baek, 1000 adalah cheon, 10.000 adalah man, dan 100.000 adalah sim-man.
Angka Korea asli adalah sistem yang lebih tua dan hanya digunakan untuk menghitung jumlah barang atau orang, dan juga untuk menyatakan jam. Sistem ini punya keunikan karena hanya digunakan untuk angka 1 hingga 99. Setelah 99, mereka kembali menggunakan angka Sino-Korea.
Angka dasarnya adalah hana (satu), dul (dua), set (tiga), net (empat), daseot (lima), yeoseot (enam), ilgop (tujuh), yeodeol (delapan), ahop (sembilan), dan yeol (sepuluh).
Ada aturan khusus untuk angka 1, 2, 3, 4, dan 20. Saat digunakan bersama kata benda, bentuknya akan berubah. Hana menjadi han, dul menjadi du, set menjadi se, net menjadi ne, dan seumul (20) menjadi seumu.
Untuk angka belasan, Anda gabungkan yeol (10) dengan angka satuan. Contohnya, 11 adalah yeol-hana dan 15 adalah yeol-daseot.
Untuk puluhan, gunakan kata khusus. Misalnya, 20 adalah seumul, 30 adalah seoreun, 40 adalah maheun, dan seterusnya, hingga 90 yang adalah aheun.
Contoh Penggunaan
Mengatakan Jam
Gunakan angka Korea asli untuk jam dan angka Sino-Korea untuk menit.
• Pukul 3:15: se si sib-o bun
• Pukul 10:40: yeol si sa-sip bun
Menghitung Benda
Gunakan angka Korea asli dan kata bantu hitung (misalnya, gae /gae/ untuk benda umum).
• Dua apel: sagwa du gae
• Empat kucing: goyangi ne mari
Mempelajari kedua sistem angka ini mungkin butuh waktu, tapi dengan latihan dan memahami konteks penggunaannya, Anda pasti akan terbiasa!
