![]() |
Foto:Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar, menegaskan bahwa kebijakan ekonomi dan energi India akan selalu diputuskan berdasarkan kepentingan nasionalnya |
VISTORBELITUNG.COM,New Delhi - Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar, menegaskan bahwa kebijakan ekonomi dan energi India akan selalu diputuskan berdasarkan kepentingan nasionalnya sendiri, dan bukan di bawah tekanan dari negara lain, termasuk Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap tekanan internasional, khususnya dari Gedung Putih, yang meminta India untuk mengurangi atau menghentikan impor minyak dari Rusia.
Dalam sebuah pidato yang menjadi sorotan, Jaishankar menyatakan, "Ekonomi kami tidak akan dijalankan dari Gedung Putih. Kami memiliki kepentingan nasional yang harus kami lindungi." Ia menambahkan bahwa impor minyak Rusia akan terus mengalir ke India, sebuah sikap yang menunjukkan ketegasan New Delhi dalam menjaga kedaulatan kebijakannya.
Pernyataan ini mencerminkan pendekatan pragmatis India dalam urusan luar negeri, di mana mereka mengutamakan pasokan energi yang terjangkau untuk menopang ekonominya yang besar, yang merupakan importir minyak terbesar ketiga di dunia.
Sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai, banyak negara Barat telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskow. Namun, India memilih untuk tidak mengikuti sanksi tersebut dan justru meningkatkan impor minyak mentah dari Rusia yang ditawarkan dengan harga diskon.
Keputusan ini telah berulang kali menuai kritik dari Amerika Serikat dan sekutunya. Namun, India secara konsisten membela kebijakannya dengan alasan bahwa mereka harus memenuhi kebutuhan energi populasinya yang besar. Pejabat India, termasuk S. Jaishankar, berpendapat bahwa mereka tidak bisa begitu saja "mematikan ekonomi" hanya karena tekanan dari negara lain.
Hubungan antara India dan Rusia memiliki sejarah panjang dan kuat, terutama dalam kerja sama pertahanan dan energi. India mengimpor sebagian besar peralatan militernya dari Rusia, dan kemitraan ini telah menjadi pilar penting dalam kebijakan luar negeri India selama beberapa dekade. Ketergantungan ini membuat New Delhi sulit untuk secara tiba-tiba memutuskan hubungan dengan Moskow, meskipun ada tekanan dari Barat.
India juga berargumen bahwa dengan membeli minyak Rusia, mereka membantu menstabilkan pasar energi global, yang jika tidak dilakukan akan memicu lonjakan harga yang lebih besar.
Pernyataan Jaishankar ini menyoroti ketegangan yang meningkat antara India dan AS terkait kebijakan luar negeri. Meskipun kedua negara memiliki kemitraan strategis yang semakin erat, perbedaan pandangan mengenai Rusia tetap menjadi "titik iritasi".
Meskipun demikian, India menegaskan bahwa kemitraannya dengan AS tetap kuat dan didasarkan pada kepentingan bersama serta nilai-nilai demokrasi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, telah menyatakan bahwa hubungan bilateral India dengan berbagai negara berdiri di atas dasar meritnya sendiri dan tidak boleh dilihat dari sudut pandang negara ketiga.
Dengan sikap yang tegas ini, India mengirimkan pesan yang jelas kepada komunitas internasional: mereka akan terus menavigasi geopolitik global dengan cara yang paling menguntungkan bagi rakyat dan ekonominya, tanpa tunduk pada tekanan eksternal.