Kapal Induk AS USS George Washington Masuk ke Laut Cina Selatan, Jaga Eksistensi di Tengah Ketegangan -->

Kapal Induk AS USS George Washington Masuk ke Laut Cina Selatan, Jaga Eksistensi di Tengah Ketegangan

Nov 22, 2025, November 22, 2025
Foto:x



VISTORBELITUNG.COM,Laut Cina Selatan – Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS George Washington (CVN-73), telah memasuki perairan strategis dan sensitif Laut Cina Selatan. Kedatangannya ini bertujuan untuk mempertahankan kehadiran militer AS di kawasan tersebut, yang sekali lagi memanas menyusul insiden terkait Karang Scarborough (Scarborough Shoal).


Kehadiran kapal induk bertenaga nuklir ini menandakan komitmen Washington untuk memastikan kebebasan navigasi di jalur pelayaran vital dunia, di tengah klaim sepihak dan peningkatan aktivitas militer oleh China.


"Kehadiran kami di sini menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan yang bebas dan terbuka, bersama dengan sekutu dan mitra kami," ujar seorang perwira Angkatan Laut AS yang menyertai pelayaran tersebut.


Ketegangan terbaru di kawasan ini menyala setelah China memberlakukan kembali pembatasan akses di sekitar Scarborough Shoal, sebuah karang yang diklaim oleh China namun berada dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina. Kapal-kapal China Coast Guard dan militer maritim kerap terlihat menghalangi kapal nelayan dan patroli Filipina yang mendekati karang tersebut.


Kehadiran USS George Washington merupakan penegasan bahwa AS tidak akan meninggalkan sekutu regionalnya, Filipina. Situasi ini merupakan ujian nyata bagi Pakta Pertahanan Bersama Washington-Manila.


Kedatangan USS George Washington juga berlangsung tepat setelah serangkaian latihan gabungan besar-besaran antara AS, Jepang, dan Filipina. Latihan trilateral ini, yang melibatkan kekuatan darat, laut, dan udara, difokuskan pada operasi maritim, integrasi komando, dan meningkatkan kemampuan menanggapi krisis di medan pertempuran yang kompleks.


Latihan ini dipandang sebagai pesan kolektif untuk mempromosikan stabilitas dan menegakkan aturan berdasarkan tatanan internasional di kawasan Indo-Pasifik.


Sementara kapal induk AS berpatroli, laporan-laporan intelijen menunjukkan bahwa aktivitas militer China di sekitar fitur-fitur yang disengketakan di Laut Cina Selatan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Kapal perang, pesawat tempur, serta kapal coast guard China terus melakukan patroli rutin dan latihan di area tersebut, memperkuat kendali de facto Beijing atas wilayah yang diklaimnya.


China secara konsisten menolak kehadiran militer AS di kawasan itu, menyebutnya sebagai "provokasi" yang dapat memicu ketidakstabilan. Pemerintah di Beijing menegaskan bahwa aktivitas militernya adalah "sah dan berada di dalam kedaulatan wilayah China."


Kehadiran USS George Washington di Laut Cina Selatan adalah simbolis dan strategis. Secara simbolis, ini adalah pengingat nyata tentang kepentingan keamanan nasional AS dan komitmennya pada sekutu. Secara strategis, ini melatih Angkatan Laut AS untuk beroperasi di lingkungan yang dinamis dan penuh tantangan, sekaligus mengumpulkan data intelijen yang berharga.


Pergerakan ini memastikan bahwa Laut Cina Selatan tetap menjadi panggung persaingan strategis antara AS dan China. Dunia internasional akan terus mengawasi dengan cermat, karena setiap insiden kecil di perairan ini berpotensi memicu konsekuensi yang jauh lebih besar bagi keamanan global dan perekonomian dunia. 

TerPopuler