Sejak Deklarasi 2000 hingga KTT ke-23, Kisah Kemitraan Strategis India-Rusia yang Tak Tergoyahkan -->

Sejak Deklarasi 2000 hingga KTT ke-23, Kisah Kemitraan Strategis India-Rusia yang Tak Tergoyahkan

Dec 3, 2025, December 03, 2025
Foto:hubungan Antara Rusia-india



VISTORBELITUNG.COM,NEW DELHI, - Sebuah kemitraan yang lahir di era Perang Dingin dan bertahan melintasi perubahan geopolitik global. Begitulah hubungan India dan Rusia, yang oleh kedua negara disebut sebagai kemitraan "yang telah teruji waktu" (time-tested).


Ikatan kedua negara ini bukan sekadar hubungan diplomatik biasa. Jejaknya telah membentang dalam dalam berbagai bidang: politik, pertahanan, ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, hingga kerja sama antarmasyarakat.


Dasar formal kemitraan strategis ini diletakkan pada tahun 2000 dengan penandatanganan "Deklarasi Kemitraan Strategis India-Rusia". Sejak itu, hubungan ini tak pernah berjalan mundur, malah kian mendalam.


Puncak pengakuan atas kekokohan hubungan itu terjadi pada 2010, ketika statusnya ditingkatkan menjadi "Kemitraan Strategis Istimewa dan Teristimewa" (Special and Privileged Strategic Partnership). Sebuah terminologi khusus yang menggambarkan tingkat kepercayaan dan kedekatan yang unik.


Agar kerja sama tak hanya retorika, India dan Rusia membangun sejumlah mekanisme institusional yang solid:


1. Komisi Antar-Pemerintah India-Rusia (IRIGC): Badan utama yang mengawasi seluruh spektrum kerja sama ekonomi dan teknis. IRIGC memiliki dua sisi: satu dipimpin Menteri Luar Negeri India dan Menteri Luar Negeri Rusia, dan satu lagi dipimpin Menteri Perdagangan dan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia.


2. Dialog 2+2: Mempertemukan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri dari kedua belah pihak, format ini menekankan pada isu-isu keamanan dan strategis yang paling krusial.


3. Yang Terpenting: KTT Tahunan. Ini adalah puncak dari seluruh keterlibatan bilateral. Sejak dimulai, telah terselenggara 22 kali KTT Tahunan antara Perdana Menteri India dan Presiden Rusia. Forum inilah yang secara konsisten memberikan arah politik baru dan menandatangani perjanjian-perjanjian besar.


Jika tidak ada aral melintang, momentum hubungan ini akan mencapai babak baru pada Desember 2025. Presiden Rusia Vladimir Putin diharapkan melakukan kunjungan kenegaraan ke India untuk menghadiri KTT Tahunan ke-23.


Agenda pertemuan tertinggi ini dipersiapkan dengan matang. Pertemuan-pertemuan tingkat tinggi sepanjang 2024-2025 di berbagai forum multilateral telah menjadi pemanasannya.


Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Putin telah beberapa kali bertatap muka, termasuk di sela-sela KTT BRICS dan SCO (Organisasi Kerja Sama Shanghai). Pertemuan-pertemuan tersebut bukan sekadar seremonial.


Dari sana, telah lahir sejumlah kesepakatan konkret dan yang terpenting: pemetaan area strategis kerja sama hingga tahun 2030. Dokumen visi ini diharapkan menjadi peta jalan bagi hubungan kedua negara untuk setidaknya enam tahun ke depan.


Bidang-Bidang Kerja Sama Inti:


· Pertahanan & Keamanan: Rusia tetap menjadi pemasok senjata utama India, meski New Delhi kini mendiversifikasi. Kerja sama meliputi produksi bersama (joint production), transfer teknologi, dan latihan militer bersama.


· Energi: Rusia adalah mitra kunci dalam energi nuklir (proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kudankulam) dan pasokan minyak mentah. India telah menjadi pembeli minyak Rusia terbesar setelah sanksi Barat.


· Ekonomi & Perdagangan: Terdorong oleh perdagangan energi, volume perdagangan bilateral telah melampaui target $50 miliar lebih awal dari perkiraan. Kedua negara aktif berupaya menyeimbangkan perdagangan dan meningkatkan konektivitas melalui koridor seperti International North-South Transport Corridor (INSTC).


· Ruang & Nuklir Sipil: Kerja sama panjang dalam eksplorasi ruang angkasa dan teknologi nuklir untuk tujuan damai terus berlanjut.


Meski digambarkan "istimewa", kemitraan ini tidak tanpa tantangan. India yang semakin dekat dengan blok Barat seperti AS melalui kerjasama Quad, dan tekanan sanksi global terhadap Rusia, menciptakan dinamika kompleks yang harus dikelola dengan hati-hati oleh kedua diplomat.


Namun, sejarah panjang, saling ketergantungan di sektor strategis, dan pendekatan hubungan yang tidak transaksional, menjadi perekat yang diyakini kedua negara akan terus membuat kemitraan India-Rusia relevan di panggung dunia yang terus berubah.


Kedatangan Putin akhir tahun depan di New Delhi akan menjadi penegasan sekaligus ujian terbaru bagi kemitraan yang telah "teruji waktu" ini.

TerPopuler