![]() |
| Foto:x |
VISTORBELITUNG.COM,- Dunia dihebohkan dengan laporan tersembunyi mengenai aktivasi kapal pengawas laut terbesar dan tercanggih di dunia milik Tiongkok, yang dijuluki ‘Yuanwang-1’. Kapal raksasa ini disinyalir telah diam-diam beroperasi di Samudra Pasifik, memicu kekhawatiran serius di kalangan analis militer dan intelijen global, terutama Amerika Serikat.
Laporan yang beredar menyebutkan bahwa Yuanwang-1 bukanlah kapal biasa. Ia disebut-sebut sebagai ‘sea-based sky sentinel’ (Sentinel Langit Berbasis Laut) termutakhir, sebuah floating Death Star eye (Mata Bintang Kematian Terapung) yang kini mengawasi setiap pergerakan di atas Pasifik.
Perbandingan kemampuan Yuanwang-1 dengan kapal intelijen andalan AS, US Cobra King, sungguh mencengangkan. Sumber-sumber menyebutkan bahwa Yuanwang-1 memiliki ukuran 3 kali lipat lebih besar dan lebih kuat dalam hal pengawasan.
Fitur paling menonjol dari kapal raksasa Tiongkok ini adalah:
6 Kubah Radar Siluman (Stealth Radomes): Jumlah kubah radar yang masif ini bukan hanya untuk kosmetik. Desain siluman (stealth) memungkinkan kapal ini beroperasi dengan tingkat kerahasiaan tinggi, sulit dideteksi, namun mampu memancarkan dan menerima sinyal dengan akurasi mematikan.
Jangkauan Pemindaian 6.000 Km: Dengan jangkauan sejauh itu, Yuanwang-1 secara teoritis mampu memantau area yang sangat luas, menjadikannya 'mata' Tiongkok yang tak terhindarkan di kawasan strategis.
Pelacakan Real-Time: Inilah bagian yang paling mengkhawatirkan. Kapal ini diklaim mampu melacak secara real-time setiap objek yang melintasi jangkauannya, meliputi:
• Setiap Satelit AS
• ICBM (Rudal Balistik Antarbenua) AS
• Hypersonic Glide Vehicles (Kendaraan Luncur Hipersonik) AS
"Ini bukan lagi kapal pelacak. Ini adalah platform intelijen bergerak yang dirancang untuk mendominasi kesadaran ruang angkasa (Space Situational Awareness) di wilayah Pasifik," ujar seorang pakar pertahanan yang enggan disebutkan namanya.
Ancaman Nyata di Samudra Pasifik
Aktivasi Yuanwang-1 yang dilakukan secara diam-diam ini mempertegas ambisi Tiongkok untuk mengimbangi dan bahkan melampaui kemampuan militer AS, khususnya dalam domain space-warfare dan anti-access/area denial (A2/AD).
Keberadaan kapal ini di Pasifik berarti Tiongkok kini memiliki kemampuan yang lebih superior untuk:
Mendapatkan Data Telemetri: Mengumpulkan data penting tentang kinerja satelit dan rudal uji coba milik AS.
Mendeteksi Peringatan Dini: Memberikan peringatan dini yang sangat cepat mengenai peluncuran rudal dari AS atau sekutunya.
Mengganggu Operasi Satelit: Potensi penggunaan kubah radar canggih untuk tujuan peperangan elektronik atau jamming.
Munculnya Yuanwang-1 ini tak ayal akan semakin memanaskan persaingan geopolitik antara Beijing dan Washington di kawasan Indo-Pasifik, mengubah dinamika kekuatan militer dan intelijen di perairan paling penting di dunia.
Bagaimana tanggapan resmi dari Pemerintah AS dan militer Tiongkok mengenai ‘floating Death Star’ ini? Akankah kemunculan Yuanwang-1 memicu perlombaan senjata sea-based yang baru?
