 |
| Foto:Vistorbelitung |
VISTORBELITUNG.COM,TANJUNGPANDAN - Kata 'silaturahmi' mungkin sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Namun, bagi masyarakat Belitung, ada satu istilah lokal yang memiliki makna serupa, bahkan lebih mendalam dalam konteks kekerabatan,Begalor.
Tradisi Begalor menjadi cerminan kearifan lokal masyarakat Melayu Belitong dalam menjaga jalinan hubungan antar keluarga dan kerabat. Secara harfiah, Begalor dalam bahasa Melayu Belitong berarti bercerita. Kata dasarnya adalah 'galor' yang berarti cerita.
Namun, dalam tatanan adat dan budaya Pulau Belitung, Begalor bukan sekadar bercerita biasa. Pokok bahasan yang dikupas dalam Begalor adalah cerita-cerita tentang hubungan keluarga atau kekerabatan (famili).
Tujuan utama dari Begalor adalah memungkinkan setiap anggota kerabat untuk saling mengenal satu sama lain, bahkan hingga ke garis keturunan yang jauh. Inilah yang membuat Begalor identik dengan makna silaturahmi, yakni upaya menyambung dan mempererat tali persaudaraan.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Belitung, tradisi ini memiliki peran penting sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya konflik antar sesama. Dengan saling mengenal dan memahami latar belakang kekerabatan, rasa kepedulian dan ikatan persaudaraan menjadi lebih kuat.
Tradisi Begalor biasanya dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai momentum penting, yang menjadi kesempatan paling terbuka untuk berkumpul bersama, bercengkerama, dan beramah tamah.
Momentum-momentum tersebut antara lain:
• Perayaan Pernikahan
• Selamatan
• Kematian
• Kelahiran
• Hari Raya Idul Fitri
• Hari Raya Idul Adha
• Dan perayaan-perayaan lain yang melibatkan berkumpulnya keluarga besar.
Di momen-momen inilah, para kerabat dari berbagai generasi dan lokasi akan berkumpul. Orang tua akan bercerita (Begalor) tentang silsilah keluarga, yang kemudian didengarkan dan diresapi oleh generasi muda. Hal ini memastikan bahwa akar kekerabatan tetap terjaga dan tidak terputus.
Saking kuatnya makna Begalor dalam budaya Belitung sebagai simbol hubungan kekerabatan yang hangat dan kepedulian, istilah ini bahkan menginspirasi nama program inovatif dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Belitung.
Program tersebut bernama BEGALOR yang merupakan akronim dari Bantuan Sosial Kemanusiaan Kepada Gelandangan, Anak-anak, Lanjut Usia dan Orang terlantar. Penggunaan nama ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kekerabatan dan kepedulian yang terkandung dalam tradisi Begalor diimplementasikan dalam bentuk kepedulian Pemerintah Daerah terhadap masyarakat yang termarjinalkan (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial/PPKS).
Jadi, jika Anda sedang berada di Belitung dan mendengar istilah Begalor, pahamilah bahwa itu bukan sekadar obrolan, melainkan sebuah tradisi luhur yang menjadi inti dari kehidupan sosial dan kekerabatan masyarakat Belitung. Tradisi ini adalah penjaga tali silaturahmi yang sejati.