KRISIS KEUANGAN VOLKSWAGEN MENCUAT! RAKSASA OTOMOTIF JERMAN DIHANTUI KEKURANGAN ARUS KAS $12,7 MILIAR -->

KRISIS KEUANGAN VOLKSWAGEN MENCUAT! RAKSASA OTOMOTIF JERMAN DIHANTUI KEKURANGAN ARUS KAS $12,7 MILIAR

22 Oct 2025, October 22, 2025
Foto:Volkswagen


VISTORBELITUNG.COM,Wolfsburg, Jerman - Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen (VW) Group, dikabarkan tengah menghadapi tekanan finansial serius di tengah transisi pasar kendaraan global dan persaingan ketat. Isu yang beredar menyebutkan adanya potensi defisit arus kas (cashflow gap) yang mengejutkan, mencapai angka sekitar $12,7 Miliar (ekuivalen sekitar €12,02 Miliar, berdasarkan kurs saat ini) dalam waktu dekat.


Meskipun angka spesifik "kekurangan arus kas $12,7 Miliar" belum dikonfirmasi secara resmi dalam laporan terbaru perusahaan, data keuangan VW Group memang menunjukkan adanya pelemahan signifikan.


Dalam laporan keuangan paruh pertama (H1) 2025, Volkswagen Group telah merevisi proyeksi keuangannya untuk tahun 2025. Perusahaan memprediksi penurunan signifikan pada Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) Divisi Otomotif dari target awal €2 miliar - €5 miliar menjadi kisaran €1 miliar hingga €3 miliar. Bahkan, pada H1 2025, Arus Kas Bersih Otomotif sempat berbalik negatif menjadi -€1,4 miliar (minus €1,4 miliar), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang positif.


Perubahan proyeksi ini memicu kekhawatiran serius di kalangan analis dan investor. Tekanan terhadap arus kas ini disebabkan oleh beberapa faktor utama:


Biaya Restrukturisasi dan Investasi EV: VW mengeluarkan dana besar untuk biaya restrukturisasi internal dan investasi masif dalam pengembangan mobil listrik (EV) serta perangkat lunak, termasuk suntikan dana ke proyek-proyek penting seperti Rivian.


Penurunan Laba Operasi: Laba operasional grup merosot sekitar 33% di paruh pertama 2025 akibat margin yang lebih rendah dari penjualan model-model listrik (EV) dan dampak kenaikan tarif impor di AS.


Persaingan Ketat di China: Penjualan di pasar kunci seperti China melambat, di mana VW menghadapi persaingan sengit dari produsen lokal yang menawarkan model EV yang lebih terjangkau.


Tantangan Transisi EV: Perlambatan adopsi kendaraan listrik di beberapa pasar utama, seperti Eropa, menekan penjualan model EV yang seharusnya menjadi mesin pertumbuhan.


Kondisi ini menambah daftar tantangan bagi VW yang sebelumnya telah berjuang menghadapi tingginya biaya produksi di Jerman dan ancaman penalti emisi dari Uni Eropa.


Beberapa laporan sebelumnya bahkan menyebutkan bahwa para petinggi perusahaan, termasuk CFO Arno Antlitz, telah memberikan batas waktu satu hingga dua tahun untuk melakukan perbaikan signifikan demi menghindari "kehancuran yang kian mendekat," yang mencakup kemungkinan penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.


Meskipun demikian, Volkswagen menegaskan bahwa mereka masih memiliki likuiditas bersih (net liquidity) yang kuat, diproyeksikan antara €31 miliar hingga €33 miliar, menjadikannya masih berada dalam posisi yang relatif stabil untuk menanggung dampak jangka pendek.


Namun, jelas bahwa perusahaan mobil ikonik ini harus segera menjalankan program penghematan biaya yang agresif dan mempercepat perbaikan operasional untuk menutup gap finansial dan mengembalikan kepercayaan pasar.


Publikasi laporan keuangan triwulanan (Interim Financial Statements) pada akhir Oktober 2025 akan menjadi momen krusial yang ditunggu-tunggu untuk melihat seberapa besar dampak krisis ini terhadap kinerja keseluruhan VW Group.

TerPopuler