![]() |
| Foto:pixabay |
VISTORBELITUNG.COM,Tokyo,Sejarah baru keuangan digital Asia baru saja terukir. Startup teknologi finansial (Fintech) asal Tokyo, JPYC Inc., secara resmi mengumumkan peluncuran stablecoin yang dipatok 1:1 terhadap mata uang yen Jepang. Stablecoin bernama JPYC ini diklaim sebagai yang pertama di dunia yang sepenuhnya teregulasi di Jepang.
Bukan main-main, JPYC langsung menunjukkan ambisi globalnya dengan melakukan penyebaran awal (initial deployment) di tiga blockchain terbesar dan paling populer di ekosistem Decentralized Finance (DeFi), yaitu Ethereum, Avalanche, dan Polygon. Langkah ini mengirimkan sinyal serius dari Negeri Sakura untuk menantang dominasi stablecoin yang dipatok ke Dolar AS, seperti USDT dan USDC.
Apa yang membuat JPYC istimewa? Koin digital ini bukan sekadar token biasa. JPYC beroperasi sebagai instrumen pembayaran elektronik di bawah revisi ketat Undang-Undang Layanan Pembayaran Jepang.
Dalam konferensi pers di Tokyo, Presiden JPYC, Noriyoshi Okabe, menyebut peluncuran ini sebagai "titik balik utama dalam sejarah mata uang Jepang."
Jaminan Cadangan Penuh: Setiap koin JPYC sepenuhnya dijamin (fully backed) oleh 100% cadangan yang disimpan dalam bentuk deposito bank yen domestik dan Obligasi Pemerintah Jepang (JGBs).
Kepatuhan Hukum: JPYC berhasil mendapatkan lisensi penyedia layanan transfer dana, memungkinkan mereka mengeluarkan mata uang digital yang dapat ditukar 1:1 dengan yen, sesuai dengan regulasi Jepang yang disahkan pada tahun 2023.
Regulasi ini memastikan bahwa pengguna dapat menukar JPYC mereka dengan Yen Jepang kapan saja, memberikan tingkat kepercayaan dan transparansi yang tinggi.
Keputusan JPYC untuk meluncurkan koinnya di tiga blockchain sekaligus Ethereum, Avalanche, dan Polygon menjadi kunci strategi adopsi mereka:
Ethereum (ETH): Sebagai blockchain terbesar dan paling mapan, Ethereum memberikan JPYC akses ke ekosistem DeFi paling matang dan likuiditas global yang luas.
Polygon (POL): Dikenal sebagai solusi Layer-2 Ethereum, Polygon menawarkan biaya transaksi yang sangat rendah dan kecepatan tinggi, ideal untuk pembayaran sehari-hari dan transaksi retail.
Avalanche (AVAX): Jaringan ini menawarkan skalabilitas tinggi dan finalisasi transaksi yang cepat (near-instant), cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan volume besar.
Dengan strategi multi-chain ini, JPYC berusaha menjangkau komunitas Web3 yang berbeda-beda, sekaligus memfasilitasi transaksi lintas batas (cross-border payment) yang lebih murah dan cepat bagi bisnis-bisnis di Asia.
CEO JPYC, Noritaka Okabe, menyatakan harapannya untuk mencapai peredaran hingga 10 triliun yen (sekitar US$65 miliar) dalam waktu tiga tahun, menandakan ambisi untuk menjadi pemain utama di pasar stablecoin global.
