Cerita Horor Ternyata Calon Istriku TUSELAK -->

Cerita Horor Ternyata Calon Istriku TUSELAK

20 Mar 2024, March 20, 2024

Foto:Pixabay.com

 

VISTORBELITUNG.COM,PADAHAL PERNIKAHANKU DENGANNYA SUDAH DITETAPKAN. TIBA-TIBA AKU DAPAT KABAR JIKA CALON ISTRIKU ITU TERNYATA TUSELAK


Part 1


"Sat, kamu yakin mau menikahi Laila?" tanya temanku Agus waktu itu. 


"Iya. Kami sudah berjanji, dan waktunya juga sudah ditentukan," jawabku mantap.


"Memang kamu enggak tahu?" Agus tiba-tiba memelankan suaranya, membuatku heran.


"Tidak tahu apa?"


"Dia itu, kan ... hii, aku tidak sampe hati memberitahumu." Agus terlihat berg1dik ngeri.


"Dia kenapa?" Aku penasaran sekali dengan ucapan Agus. Maksudnya apa? Laila kenapa?


"Sini aku b1sikin," Agus kemudian berb1sik di telingaku. Bisikan yang membuatku terperangah k4get. Namun, juga tidak terlalu yakin.


"Ah, masa, sih? Laila itu anaknya rajin ibadah. Aku tidak yakin kalau dia itu seperti itu," sanggahku.


"Kamu gak percaya sama aku, Satria? terserah saja. Tapi jangan meny3sal, ya nanti. Dan siap-siap kamu juga akan menjadi seperti dia setelah menikah nanti.


"Kamu jangan n4kut-n4kutin aku, dong. Dan masa iya, aku akan langsung jadi begitu kalau menikah nanti?"


"Memang kamu tidak tahu? Kalau menikah dengan orang seperti itu, kita juga akan ikut seperti dia?"


"Bukannya harus ada r1tualnya dulu?" 


"Ah, tidak perlu pake ritual juga kamu akan langsung jadi. Lihat saja bes0k."


____


Malam ini aku ur1ng-ur1ngan memikirkan kata-kata Agus. Dia bilang kalau calon istriku, Laila adalah seorang Tuselaq, penganut ilmu hitam. Aku tidak menyangka itu. Laila yang di mataku begitu salehah, apa mungkin ia seorang Tuselaq?


"Kalau kamu mau membuktikan, malam ini pergi saja midang (ng4pel) ke rumahnya, dan kamu harus p√ra-p√ra ngobrol tentang Tuselaq. Tapi ingat, jangan pernah bertanya langsung karena nanti kamu bisa dimakan mentah-mentah. Bertanya seperti itu sangat sensitif. Bisa jadi kamu dilaporkan dan jika ia benar-benar Selaq, kamu dan seluruh keluargamu akan dibu-nuh." Kata-kata Agus, terus terngiang-ngiang di telingaku. 


'Ah, aku harus meny3lidiki ini. Jika benar Laila Selaq, aku akan membatalkan pernikahan ini. Tidak peduli seberapa besar cintaku padanya'


"Kalau dia memang seorang Tuselaq, pada malamnya, pasti kamu akan diganggu olehnya. Buktikan saja," imbuhnya Agus lagi waktu itu.


____


Di sinilah aku berada sekarang. Di rumah Laila. Seorang gadis cantik yang sebentar lagi akan menjadi istriku. Tanggal pernikahan kami sudah diatur selepas panen padi nanti. Kedua orang tua kami juga sudah menyetujui tentang pernikahan ini.


Rumah Laila dan rumahku tidak terlampau dekat. Berbeda desa meski masih dalam satu kecamatan. Di antara kami juga tidak ada hubungan kekerabatan. Laila sebenarnya adalah teman dari Lastri adiknya Agus. Aku mengenalnya dulu saat aku sedang berkunjung ke rumah Agus, teman masa SMA-ku, dan mereka tinggal di desa yang sama.


"Rumah kamu letaknya cukup sepi, juga, ya Dek. Dekat perkebunan. Kalau malam, di sini pasti serem." Aku mulai membuka percakapan. Sesuai arahan Agus, aku akan memancing Laila untuk membicarakan tentang Tuselaq malam ini.


"Kenapa Kak Satria baru sadar sekarang? Kita sudah saling mengenal hampir satu tahun," balas Laila sambil meng3rutkan keningnya.


Aku menggaruk kepala yang tidak g4tal. Benar juga. Seharusnya aku mencari topik lain.


"It-itu, maksudku, anu. Kemarin aku dengar cerita dari teman-teman aku. Katanya ada Tuselaq di desa sebelah," tukasku. Dalam hati lega karena menemukan jawaban yang tepat. "Aku ngeri saja kalau Tuselaq itu nyasar ke sini. Aku tidak mau terjadi sesuatu sama kamu, Dek," imbuhku lagi.


Laila terlihat menarik nafas. "Kami tidak punya permusuhan dengan Tuselaq. Jadi tidak ada alasan mereka datang untuk mengganggu kami," sahut Laila dengan tenang. Seperti biasa, tutur katanya lembut dan tatapan mata itu selalu terlihat teduh.


"Jadi, Tuselaq itu tidak mengganggu kalau kita tidak bermusuhan dengan mereka?" tanyaku kemudian. Sebenarnya aku sedikit tergelitik mendengar kata-katanya barusan.


"Tentu saja. Mereka juga punya hati. Mereka manusia biasa seperti kita. Jadi kalau kita tidak mau diganggu, sebaiknya jangan mencari masalah dengan Tuselaq."


Deg!


Kata-kata tegas Laila, membuat dadaku berdebar. Dia begitu bijak menilai Tuselaq. Jadi, apakah kata-kata Agus tentang dia itu benar?


___


Pukul setengah sepuluh malam ketika aku pamit pulang. Biasanya aku akan betah ngobrol berlama-lama dengannya. Namun, malam ini aku benar-bebar tidak tenang. Rasa c√riga tentang Laila seorang Tuselaq terus mengganggu pikiranku.


Aku melajukan motorku tanpa g4irah. Di tempatku, masih jarang orang yang mempunyai motor, sehingga banyak pemuda di sini yang pergi midang dengan berjalan kaki.


Malam ini begitu gelap tanpa bulan. Hanya ada sedikit bintang yang menghiasi langit di atas sana. Sunyi dan lengang. Hanya suara-suara binatang malam mengiringi perjalananku. Di kiri kanan jalan hanya ada semak belukar dan kebun pisang. Mendadak aku merasa ragu ketika motorku akan mewari jembatan yang gelap di depanku. Jembatan panjang yang menghubungkan desaku dengan desa Laila.


"Dia akan mengikutimu jika dia benar-bebar seorang Tuselaq." Kata-kata Agus tiba-tiba terlintas dalam ingatan, dan aku mendadak mer1nding.


"Bismillah!"


Aku mulai memasuki area jembatan. Kecepatan kutambah agar bisa segera mencapai ujung. Namun, ada yang aneh ketika kurasakan motorku terasa begitu berat. Alih-alih mengebut, aku justru merasa merayap seperti siput.


Sekali lagi kucoba untuk menaikkan gigi dan menambah kecepatan, akan tetapi keanehan terjadi. Motorku mendadak m0gok. Lampunya juga tidak bisa dinyalakan.


Aku k4get dan panik. Buru-buru merogoh senter kecil yang selalu aku bawa jika keluar di malam hari.


Bruk!


Suara benda jatuh di belakang membuatku tersentak kaget. Aku berpaling dan menyoroti dengan senter.


Nampak sepasang kaki berjalan j1njit. Aku menyoroti ke atas, dan ternyata kaki itu tidak mempunyai  tubuh dan tanpa kepala. Sepasang kaki jenjang tanpa alas itu berjalan mendekatiku.


____


Tamat di aplikasi KBM app


Penulis: Rara_jingga


Judul KBM: Calon istriku ternyata

TerPopuler