Cerita Horor - Legenda Kerinci yang Mematikan -->

Cerita Horor - Legenda Kerinci yang Mematikan

5 Jul 2024, July 05, 2024

Foto:pixabay.com

VISTORBELITUNG.COM,Gunung Kerinci, puncak tertinggi di Sumatera, menjulang gagah dengan pesona alam yang memikat. Namun, di balik keindahannya tersimpan legenda kelam tentang para pencari puncak yang hilang ditelan kabut, bukan karena tersesat, melainkan diculik para arwah penjaga.


Arman, seorang mahasiswa pecinta alam, tak gentar dengan cerita mistis itu. Bersama sahabatnya, David, mereka berniat menaklukkan Kerinci. Mereka berangkat dengan persiapan matang, meremehkan bisikan para penduduk desa setempat tentang ritual sembahyang sebelum mendaki.


Perjalanan awal menyenangkan. Hamparan perkebunan teh yang hijau menyejukkan mata. Semakin tinggi mereka mendaki, hawa dingin menusuk tulang. Kabut tebal mulai menyelimuti, sesekali tersingkap memperlihatkan jurang menganga yang mengerikan.


Saat malam tiba, mereka beristirahat di pos pendakian. Suara gemuruh angin yang berhembus kencang berpadu dengan lolongan serigala membuat bulu kuduk berdiri. Di tengah kegelapan, Arman melihat sosok bayangan putih berkelebat di antara pepohonan.


"Vid, lo liat itu nggak?" bisik Arman membangunkan David


David, yang mengantuk, hanya menggeleng pelan. "Mungkin cuma kabut tertiup angin," sahutnya tak acuh.


Keesokan harinya, kabut kian pekat. Perjalanan mereka tersendat. Arman dan David tersesat. Panik melanda, apalagi persediaan makanan mereka menipis. Tiba-tiba, mereka melihat cahaya remang-remang di kejauhan.


Dengan harapan, mereka berjalan menuju cahaya itu. Sampai di sana, mereka menemukan pemukiman terpencil, beratapkan rumbia dan berdinding kayu lapuk. Seorang kakek tua bungkuk dengan mata yang terlalu putih mempersilakan mereka masuk.


Di dalam gubuk, mereka disuguhi minuman hangat. Rasa kantuk yang berat membuat mereka tak curiga. Keesokan harinya, mereka terbangun dalam keadaan terikat di atas sebuah altar batu. Kakek tua itu melantunkan mantra menyeramkan, dikelilingi para penduduk desa dengan mata kosong.


Arman tersadar. Ini adalah ritual pemanggil arwah leluhur yang marah dengan para pendaki yang tak menghormati gunung. Mereka memohon ampun, tapi percuma. Arwah para penjaga Kerinci yang gentayangan akibat ritual yang terputus menjemput mereka.


Dalam jeritan histeris, Arman dan David menghilang di antara kabut tebal, menjadi tumbal untuk menjaga keseimbangan Gunung Kerinci yang angker. Kabut tebal kembali menyelimuti, seolah menutup kisah dua pendaki malang itu, menjadi pengingat bagi para pendatang untuk menghormati gunung dan para penjaganya yang tak kasat mata.


TerPopuler