Rudal Harpoon Tiba di Taiwan: Perubahan Kekuatan Laut di Laut Cina Selatan? -->

Rudal Harpoon Tiba di Taiwan: Perubahan Kekuatan Laut di Laut Cina Selatan?

6 Jul 2025, July 06, 2025

 

Foto:Vistorbelitung

VISTORBELITUNG.COM,Taipei, Taiwan – Amerika Serikat telah memulai pengiriman sistem rudal anti-kapal Harpoon ke Taiwan, sebuah langkah yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan pertahanan pulau tersebut terhadap potensi agresi dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy) Cina. Pengiriman ini, yang merupakan bagian dari kesepakatan senjata senilai miliaran dolar, diperkirakan akan secara substansial mengubah dinamika kekuatan militer di Laut Cina Selatan yang strategis.


Taiwan dilaporkan telah menerima pengiriman pertama dari 100 unit sistem rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat yang dipesan dari Amerika Serikat. Kesepakatan yang disetujui pada tahun 2020 ini mencakup penjualan 400 rudal RTM-84L-4 Harpoon Block II, 100 unit pengangkut peluncur, dan 25 truk radar, dengan perkiraan penyelesaian pengiriman penuh pada tahun 2028.


Rudal Harpoon, yang terkenal dengan kemampuannya sebagai rudal anti-kapal segala cuaca dan di atas cakrawala (over-the-horizon), dirancang untuk terbang sangat rendah di atas permukaan laut (sea-skimming) sehingga sulit untuk dicegat. Dengan jangkauan lebih dari 124 km (untuk Harpoon Block II), rudal ini mampu menyerang berbagai target angkatan laut dengan panduan yang presisi, secara signifikan meningkatkan kemampuan Taiwan untuk mempertahankan garis pantainya dan menghancurkan kapal musuh dari darat.


Kedatangan rudal Harpoon ini diyakini akan memperkuat strategi "land-based asymmetric warfare" Taiwan. Dengan menempatkan baterai rudal Harpoon di sepanjang garis pantai, Taiwan dapat menciptakan zona penolakan akses/area denial (A2/AD) yang signifikan, membuat invasi amfibi oleh Cina menjadi jauh lebih berisiko dan mahal.


"Beberapa analisis militer berspekulasi bahwa rudal-rudal ini memiliki potensi untuk melumpuhkan hingga 50% kekuatan PLA Navy yang beroperasi di Laut Cina Selatan dalam skenario konflik. Meskipun angka ini mungkin terdengar ambisius, kemampuan rudal Harpoon untuk secara akurat menargetkan dan menetralisir kapal perang, termasuk kapal induk dan kapal perusak, akan memaksa PLA Navy untuk mempertimbangkan ulang strategi dan taktik mereka secara serius".


Pengiriman rudal Harpoon ini juga mencerminkan komitmen AS untuk membantu Taiwan mempertahankan diri di bawah kerangka Undang-Undang Hubungan Taiwan. Langkah ini diperkirakan akan memicu kemarahan dari Beijing, yang secara konsisten menentang penjualan senjata AS ke Taiwan dan menganggap pulau itu sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya.


Dengan kehadiran rudal Harpoon, Taiwan kini memiliki alat pencegahan yang lebih kuat untuk menghadapi ancaman maritim. Ini menempatkan tekanan lebih besar pada Cina untuk mempertimbangkan biaya dan risiko yang terkait dengan setiap upaya untuk mengambil alih Taiwan secara paksa, sekaligus berpotensi mengubah lanskap keamanan di salah satu jalur pelayaran paling krusial di dunia.


TerPopuler